Game genre Battle Royale ini memang menjadi begitu populer dan besar sejak 2018 kemarin, dan semakin banyak bermunculan game dengan tema serupa berharap mendapat tempat di pasar yang tengah tren.
Namun untuk Indonesia, ada dua Judul Game yang begitu besar dan saling mengaku menjadi nomor satu. Yakni PUBG Mobile dan Free Fire.
Nah para pemain dari kedua game inilah yang kemudian saling adu. Ada yang adu grafis, ada yang adu gameplay, dan lain sebagainya.
Sebenarnya, ini mungkin terlalu objective, tapi lebih bijak untuk dibicarakan bahwa apapun game nya, kita semua hanya player yang memainkannya. Dan kita mainkan yang memang menurut kita sesuai dengan kita atau bisa disebut kita sukai atau bahkan tidak ada larangan untuk memainkan keduanya.
Tapi, terlepas dari sikap bijak tersebut, kita juga bisa mengambil sikap subjective bahwa PUBG Mobile dan Free Fire bukanlah game yang sebading atau bisa dibanding-bandingkan atau istilahnya bukan Apple to apple. Kenapa saya sebut demikian ?
Dalam materi ini saya tidak akan bahas masalah teknis ya, karena itu terlalu ambisius dan tidak perlu dilakukan sesuai dengan judul artikel ini.
Melainkan kita bisa melihat dari sejarah dan dasar alur cerita serta orang-orang dibalik itu serta orientasi dalam membuat game tersebut.
Disini kita akan sedikit membahas sejarah dari kedua belah pihak yakni PUBG dan Free Fire.
Sejarah Free Fire
Free Fire lahir Agustus 2017 di Vietnam oleh 111dots Studio dan Alpha test dilakukan September di tahun yang sama. Kemudian secara resmi rilis pada Februari 2018 dan dipasarkan oleh Garena.Jadi musti diperhatikan juga bahwa bukan Garena yang membuat Free Fire melainkan Garena merupakan Publisher yang memasarkan Free Fire sekaligus memegang kendali dan kebijakan pemasaran serta penunjang kesuksesan Free Fire dengan membubuhkan nama pada Garena Free Fire.
Namun ada kasus aneh nih dari fakta mengenai pencipta Free Fire dimana di beberapa sumber mengatakan bahwa pembuat Garena Free Fire adalah Forest Li yang notabene adalah pemilik Garena, yang padahal mereka juga mencatat bahwa Free Fire dibuat di Vietnam sebelum bersama Garena.
Selain itu pula ada yng menyebut bahwa Free Fire pertama kali diluncurkan 2017 oleh Garena.
Yang padahal Garena dan Free Fire adalah dua hal yang berbeda.
Jadi, keliru jika menyebut Forest Li adalah pencipta Garena Free Fire, Melainkan dia merupakan pendiri sekaligus pemilik Garena dan Shopee.
Background Story
Adapun alur cerita Free Fire itu menceritakan tentang sekelompok orang dengan berbagai latar belakang yang diculik dan diasingkan di sebuah pulau dan ingatan mereka dihilangkan ... eh ?Lebih dari itu, genetik mereka pun di modifikasi. Dan Organisasi yang menjadi dalang semua itu adalah "FF" . eh ??
Di Free Fire ada item bernama Character Fragment dimana hal tersebut berisi tentang memori-memori yang hilang dari masing-masing karakter. Dan semakin sering memainkan karakter tersebut, maka ingatan si karakter berangsur kembali.
Entahlah apa yang akan terjadi ketika ingatan karakter pulih dan ingat semua masa lalunya, mungkin dia akan kembali ke lobby, melarikan diri dan tidak akan pernah kembali ke pulau tersebut dan berperang. sumber cerita dari freefire.gcube.id
Sejarah PUBG
Sejarah PUBG terbilang cukup panjang jika merujuk pada terbtnuknya skema permainan yang bisa kita mainkan sampai sekarang. Namun singkatnya, PUBG lahir satu tahun lebih awal dari Free Fire yakni 2016 dalam versi Early Access di Steam dan disebut-sebut menjadi pelopor game bergenre Battle Royale sesungguhnya.Nama PUBG sendiri lahir dari inisial nama pembuatnya yakni Brendan Greene yang selalu menggunakan nama samaran "PlayerUnknown". Awalnya Greene merupakan pembuat Mod untuk DayZ dengan genre Battle Royale pertempuran 100 pemain dengan ruang yang berangsur menyempit yang terinspirasi dari Film Jepang berjudul sama yang menceritakan siswa yang saling memunuh di sekolah. Serta Novel The Hunger Games dimana sekelompok orang diletakkan dalam suatu tempat dan harus berjuang bertahan hidup dengan suplai senjata yang dikumpulkan dalam satu tempat.
Dari mod tersebut akhirnya ia di gandeng oleh BlueHole, sebuah perusahaan game asal Korea Selatan yang akhirnya membuat Game baru dengan judul PlayerUnkown's Battleground atau PlayerUnknown'sBrendan'sGame yang bermakna "Game punya nya si Brendan".
Cerita Utama
Mengenai alur dan latar belakang cerita pada PUBG, bisa dibilang sama sekali tidak ada. Tidak ada yang tahu alasan dan maksud mengapa 100 orang harus berada dalam satu arena permainan dan saling membunuh untuk bertahan hidup. Mungkin hal itu tidak dianggap penting pada awalnya lantaran point utama pengembang adalah membuat gaya permainan baru yang sangat dinamis yang tidak bisa di hapalkan oleh para pemain di area yang lebih luas dari biasanya dan fokus utamanya adalah siapa yang bertahan hingga akhir adalah pemenang pertempuran.Mungkin rujukan dasar cerita dan motif cerita bisa dihubungkan dengan Film Battle Royale dan The Hunger Games.
Namun belakangan dikabarkan secara resmi oleh PUBG bahwa mereka akan merilis story mode dimana sudah dibuat satu studio baru yang dikepalai Glen Schofield yang merupakan sosok yang bertanggung jawab di Call Of Duty dan Dead Space untuk menggarap bagian story pada PUBG.
Cukup sampai disini bahas sejarah keduanya, karena akan terlalu panjang dan melelahkan mata.
Namun dari sana bisa kita lihat bersama bahwa kedua game tersebut yakni PUBG dan Free Fire merupakan dua hal yang sangat berbeda.
Sedikit bahasan kesimpulan yang mungkin ini akan sangat subjektif.
PUBG lahir satu tahun lebih awal dan langsung sukses di awal masa percobaannya di Steam, disusul Xbox One kemudian PS4 dan dikembangkan dalam versi mobile di tahun 2018 melalui Tencent games asal Tiongkok.
Terinspirasi dari sebuah film dan novel dalam skema pertempuran namun melupakan unsur cerita yang mendasari pertempuran karena lebih berfokus pada pola permainan dan pengalaman baru untuk para pemain.
Erangel adalah map pertama PUBG yang mengambil setting di Russia dengan grafis dan pola permainan game yang realistis. Hal tesebut erat kaitannya dengan target mereka yakni pengguna PC gaming di layanan Steam. PUBG juga rilis dalam versi Lite yang di tujukan untuk pengguna PC standar dan kelas rendah di area Asia tenggara dan bisa diunduh secara gratis tanpa menghilangkan kelengkapan yang ada pada versi Steam selain dari grafis yang diturunkan.
Untuk versi mobile sendiri masih terbilang otentik dengan versi aslinya hanya grafis yang diturunkan untuk menunjang performa mobile tanpa menghilangkan kesan ralistis pada grafis dan pola permainan.
Sementara Free Fire lahir belakangan dari PUBG dan target pasar utamanya adalah pengguna mobile.
Tidak disebutkan dalam sejarah yang menjadi sumber inspirasi terciptanya Free Fire, namun memiliki alur cerita yang mendasari skema pertempuran mereka.
Game dibuat dengan ukuran yang kecil supaya bisa dimainkan oleh semua jenis ponsel dari yang flagship maupun kelas kentang.
Tidak heran ketika Free Fire menjadi game terlaris di Playstore, namun tidak di AppStore.
Dari gameplay keduanya sangat-sangat berbeda dan tidak bisa disejajarkan, karena orientasinya beda dan segmennya memang beda. PUBG untuk high level device sementara Free Fire menyasar pada semua pengguna mobile.
Grafis tidak bisa disejajarkan, genrenya beda. Free Fire lebih ke arah fantasi sementara PUBG realistik. Terlepas dari semua logika yang ada di kedua game yaaa,
Disini kita tidak bahas masalah pintu yaa, itu terlalu expert untuk saya. FAK wkwk
Kesimpulan Objektif nih guys...
Kalau device kalian Flagship, mungkin kuat buat main PUBG dengan 60fps, dan harus punya waktu luang yang lebih panjang karena satu match bisa sampai 30 menit,tapi kalau hp nya kentang, dan hanya punya sedikit waktu, mungkin Free Fire lebih bisa di handle dengan banyak sekali bantuan yang menunjang gameplay seperti auto aim dan tidak perlu membuka pintu *eh saat masuk ke rumah-rumah untuk nge-loot.Atau bisa juga game-game ringan lain yang tidak kalah bagus dari PUBG seperti COD Mobile, Cyber Hunter atau Rules Of Survival yang merupakan jiplakan PUBG.
Bukan malah maksa main game berat dan pakai Cheat yang pasti bakal merugikan banyak pemain lain.
Sebenarnya, meskipun Free Fire dan PUBG menjadi dua game paling populer di seluruh dunia dengan genre yang sama, bukan berarti kalau kedua game tersebut sebanding. Popularitas tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas bukan ?
Nah sudah sudah, kita semua layak mendapatkan pengalaman permainan yang memuaskan sesuai dengan selera, budget dan juga kesadaran kita. Tidak usah saling menghina dan saling menyudutkan, langsung hujat saja.
Anyway, saya pernah memainkan semua game yang saya sebutkan diatas, dan memang setiap game punya UI dan UX yang berbeda dan setiap game punya cara sendiri untuk menutupi hal tersebut dengan ditambahkannya aspek-aspek pendukung yang menjadikannya lebih dari yang lain.
Yang pada dasarnya sama saja, mereka memasarkan produk yang bisa kita mainkan dan mengambil keuntungan dari kesenggangan waktu kita memainkannya. Tentunya dalam bentuk finansial.
Dan menyikapi soal itu, sekarang era nya sudah berganti, gak lagi seperti dulu. Gamers saja sekarang bisa dapat banyak duit dari main game tanpa harus mengikuti turnamen sampai kelas dunia.
Dan setiap orang punya peluang yang sama tinggal sadar atau nggak dan tahu serta mau mengambil peluang tersebut atau tidak.
Itu saja dari saya mengenai pembahasan bahwa Free Fire Bukan Bandingan PUBG Mobile yang bisa saya sampaikan saat ini dan mungkin bisa membawa kita semua pada sudut pandang baru yang lebih terbuka atau lebih terpicu untuk menghujat. Terimakasih sudah membaca sampai sini dan luangkan waktu untuk sedikit bersandar dan menikmati udara yang mungkin memiliki kandungan zat-zat misterius di dalamnya yang akan menambah stamina anda, seperti misalnya kentut tetangga.



0 komentar:
Posting Komentar